Cerita kami dan Ayah
Abah meninggalkan kami semua pada tanggal 31 Mei 2010 jam 02.00 WIB di Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal. Abahmeninggalkan saya, Ibu dan kedua adik saya.
Memang semasa hidupnya, Abah seorang yang aktif dan suka membantu orang lain tanpa pamrih. Beliau adalah sosok yang sangat baik, tidak pernah marah kepada anak – anaknya, walaupun kita sering bandel, tetapi Abah tidak pernah membentak atau memarahi kami, beliau hanya meminta kami duduk di meja makan, dan membicarakannya baik – baik. Abah terkenal aktif di kegiatan masjid. Tiga hari sebelum beliau meninggal, beliau masih menjadi imam sholat Shubuh di Masjid samping rumah kami.
Banyak kenangan indah bersama Abah. Setiap orang pasti punya pengalaman dan kenangan indah bersama Abah.
Beliau banyak sekali mengajari aku dalam segala hal. Baik masalah kerjaan, maupun cara bagaimana menghadapi hidup ini. Istilah Beliau, ngaji urip. Terkadang Beliau mengajari aku dengan cara menasehati, terkadang juga Beliau mengajari aku dengan cara memberi contoh berperilaku. Nggak tahu kenapa, Beliau paling senang kalo membimbing saya dan adik masalah agama untuk belajar mengaji ilmu dan mengaji Al-Qur’an.
Abah memang nggak begitu banyak bicara. Tapi sekarang semua sudah berlalu. Semuanya tinggal kenangan. Abah telah pergi meninggalkan aku, keluarga dan kami semua.
Puisi Untuk Abah
Aku tak mampu mengantar kepergianmu
Langit mendung turut berduka
Orang-orang riuh rendah becerita
Tentang segala amal kebaikanmu
Langit mendung turut berduka
Orang-orang riuh rendah becerita
Tentang segala amal kebaikanmu
Aku datang kepadamu, Abah
Semilir di bawah kamboja dan nisanmu
Aku menangis dan berdoa
Mengenang segala salah dan dosaku kepadamu
Semilir di bawah kamboja dan nisanmu
Aku menangis dan berdoa
Mengenang segala salah dan dosaku kepadamu
Kepergianmu seketika mendewasakan aku
Mengajarkan aku betapa penting arti hidup
Untuk menjadi berguna bagi sesama
Mengajarkan aku betapa penting arti hidup
Untuk menjadi berguna bagi sesama
Kepergianmu mengajarku
Bagaimana harus mencintai dan menyayangi
Bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar
Bagaimana harus berjuang demi anak-anaknya
Hingga saat terakhir hayatmu
Engkau terus berdoa demi kebahagiaan anak-anakmu
Bagaimana harus mencintai dan menyayangi
Bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar
Bagaimana harus berjuang demi anak-anaknya
Hingga saat terakhir hayatmu
Engkau terus berdoa demi kebahagiaan anak-anakmu
Hari ini aku menemuimu, Abah
Lewat sebait puisi untuk mengenangmu
Bila datang saatnya nanti
Kan kuceritakan segala kebesaran dan keagunganmu
Bersama embun fajar kemarau ku sertakan doa
Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya
Lewat sebait puisi untuk mengenangmu
Bila datang saatnya nanti
Kan kuceritakan segala kebesaran dan keagunganmu
Bersama embun fajar kemarau ku sertakan doa
Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya
Abah,
Aku merindukanmu
Aku merindukanmu